06 Februari 2008
Saya pernah memposting artikel tentang ATM di blog ini sebelumnya. Alasan saya untuk kembali membahas kelanjutan dari hal ini karena melihat ada beberapa hal yang membuat saya merasa agak terpaksa untuk membahasnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa ATM hanyalah salah satu alternatif untuk melakukan penarikan tunai dari bank selain penarikan lewat teller. Kebanyakan nasabah menghindari teller dan lebih memilih ATM untuk melakukan penarikan tunai. Padahal melakukan penarikan tunai di ATM juga beresiko. Bank biasanya lebih suka nasabahnya bertransaksi di ATM daripada di teller karena itu dianggap lebih efisien. Makanya bank-bank besar berusaha membangun ATM sebanyak mungkin dan lebih gampang dijangkau oleh nasabah. Apalagi ATM kebanyakan beroperasi 24 jam. Terang saja nasabah kadang tidak bisa lagi menghindari transaksi lewat ATM. Untuk itu saya ingin membagi sedikit pengalaman bertransaksi di ATM khususnya penarikan tunai. Karena saya bekerja di balik layar pengisian ATM maka saya ingin berbagi dengan anda. Sebaiknya berhati-hati. Kenapa?
Uang dari ATM bisa palsu. Ah, masa iya. Mungkin anda kurang percaya, tetapi mungkin ada juga di antara anda yang pernah mengalami langsung atau teman anda yang mengalaminya. Hal ini bukan karena unsur kesengajaan dari bank yang bersangkutan, tetapi lebih disebabkan oleh kelemahan sistem dari bank tersebut.
Saya mau jelaskan bahwa mesin yang digunakan untuk menghitung uang ke ATM belum tentu memiliki alat untuk mendeteksi uang palsu. Dan kasir yang melakukan perhitungan uang tersebut walaupun memenuhi standar prosedur tidak ada jaminan bahwa uang palsu tidak akan lolos. Jadi masuk akal kalau ada yang mengatakan, pernah menemukan uang palsu dari ATM. Masalahnya akan semakin sulit pada saat nasabah yang menemukan uang palsu tersebut mengeluh ke bank bersangkutan. Kenapa ?
Perlu anda tahu bahwa uang kesayangan kita "rupiah" itu tidak terdata nomor serinya dalam melewati tahap-tahap transaksi sebelum sampai di ATM. Mungkin anda pernah melakukan transaksi di money changer misalnya, anda menukar rupiah dengan dolar, maka dolar yang diberikan kepada anda terdata nomor serinya di money changer tersebut. Jadi jika dollar yang anda bawa bermasalah anda dengan mudah bisa mengeluh ke money changer tersebut kembali. Dan bisa dibuktikan bahwa dollar tersebut memang berasal dari tempat tersebut.
Namun bagaimana dengan rupiah ? Nasabah yang menarik uang palsu rupiah dari ATM tidak punya bukti yang kuat bahwa uang yang ditarik tersebut benar-benar dari ATM bank yang bersangkutan. Karena nomor seri yang saya maksud di atas tadi tidak terdata. Kalau bank mengatakan itu bukan uang dari mereka maka nasabah tidak bisa berbuat banyak. Namun sebaliknya juga bank sebenarnya tidak ada alasan ataupun bukti untuk mengatakan kalau uang itu bukan dari mereka. Jadi baik nasabah yang tidak punya bukti kuat untuk mengatakan uang palsu dari bank tersebut, demikian juga dengan bank tidak punya bukti yang kuat untuk mengatakan kalau uang palsu itu bukan dari mereka. Di sini letak permasalahannya.
Saya pernah membahas masalah ini dengan seorang teman dan dia mengatakan bahwa nasabah bisa menghindari masalah tersebut dengan cara : pada saat nasabah mengambil uang pertama nasabah harus sortir secara manual, kemudian jika terdapat uang palsu maka nasabah tersebut bisa menunjukkan nomor seri uang palsu tersebut pada kamera yang ada di dalam ruang ATM. Dengan catatan sebelum mengambil uang tunjukkan bahwa tangan nasabah kosong dan tangan nasabah tidak boleh ke mana-mana seperti merogo saku atau lainnya, sampai nasabah yakin bahwa uang yang ditarik dari ATM tidak bermalah. Namun hal ini hanyalah sebuah perbincangan dengan seorang teman. Bank sendiri setahu saya tidak pernah memberi trik bagaimana jika ketemu dengan uang palsu dari ATM. Kemudian keberadaan kamera pada setiap ATM pun masih dipertanyakan ada apa gak. Dan apakah kamera tersebut juga bisa menunjukkan dengan jelas nomor seri uang yang ditunjukkan oleh nasabah atau apakah kamera tersebut benar-benar berfungsi.
Jadi, apa boleh buat saya lebih menyarankan anda untuk bertransaksi lewat teller saja, dan hati-hati juga sebelum meninggalkan teller sortir uang anda dan minta tukar kembali bila anda menemukan uang palsu. Kalau anda baru sadar kalau uang itu palsu setelah meninggalkan teller maka anda telah kehilangan uang anda. Ya nggak?
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar, saya tunggu komentar dari pembaca:
Posting Komentar