15 Februari 2008

Mendengar kritik pedas yang ditujukan terhadap kontestan Indonesian Idol atau American Idol itu sudah sering kita saksikan. Namun dalam suatu audisi American Idol yang ditayangkan Global TV 14 Februari 2008 ada sebuah kejadian yang cukup menarik. Ini adalah kesempatan kedua saya menyaksikan perjalanan audisi American Idol musim ke-7 dari sekian episode yang tidak sempat saya saksikan. Jadi saya bisa sedikit mengikuti arah perjalanan para kontestan melewati tahap demi tahap menuju 24 besar..
Seorang kontestan bernama Josiah yang dalam dua kali audisi sebelumnya memukau para dewan juri, pada penampilan ketiga menghadapai suatu masalah persiapan di mana sempat ditayangkan di acara tersebut sampai jam 3 dini hari persiapan band yang akan mengiringi dia belum siap sama sekali. Dan dia mengalami dua masalah besar yaitu tidak fit dan tidak ada persiapan band pengiringnya.
Besoknya Josiah telah berdiri di panggung yang tentu mengundang tanya seluruh hadirin dan penonton TV ada apa yang akan terjadi dengannya. Suasana tambah menimbulkan banyak tanda tanya ketika Josiah membubarkan Band yang akan mengiringinya dan menyuruh mereka meninggalkan panggung. Josiah pun bernyanyi tanpa iringan satupun alat sama sekali di mana pada tahap audisi tersebut semua peserta bernyanyi dengan iringan musik. Kondisi fisik Josiah pun yang tidak fit menjadikan suaranya sangat buruk.
Saya pastikan bahwa Josiah tidak lolos. Juri yang sangat kecewa perlahan-lahan mulai membuka suara dan tidak bisa berkomentar. Namun Randy mulai memberi harapan dan menyatakan bahwa sebenarnya Josiah punya talent. Dan dengan berat hati masih memberi kesempatan kepada Josiah. Komentar dari juri kedua Paula pun sama dan mengatakan iya. Dua suara pun berhasil dikantongi Josiah.
Dan terakhir komentar dari Simon dengan nada kesal mengatakan, " Kamu sudah mulai menjengkelkan dan terlalu percaya diri dengan membubarkan band yang akan mengiringi kamu".
Namun hasil akhirlah yang menentukan bahwa Josiah kali itu lolos. Saya sampai di situ berpikir, bagaimana jika kejadian ini terjadi di Indonesian Idol?. Timbul banyak pertanyaan di benak saya, apakah itu tidak menjadi masalah bagi kontestan yang disingkirkan ? Apakah juri American Idol tidak merasa bersalah dengan keputusan untuk meloloskannya ke 50 besar? Tentu saja alasan dewan juri mempertahankan Josiah karena telah melihat dua kali penampilan Josiah sebelumnya yang sangat luar biasa. Ini sebuah dilema. Bakat/talent bertarung dengan penampilan yang sebenarnya di atas panggung. Namun hari berikutnya saya membaca di situs American Idol kalau Josiah telah tersingkir dan tidak lolos 24 besar. Dan dalam kolom komentar saya cukup kaget dengan komentar para pengunjung situs tersebut yang merasa kecewa dan marah serta memaki-maki juri American Idol karena Josiah tidak lolos 24 besar.
Kejadian ini mengingatkan saya akan "audisi" di perusahaan perusahaan jika mencari karyawan baru. Nasib seseorang untuk bekerja di sebuah perusahaan ditentukan hanya dalam hitungan 15 menit. Sepertinya seorang pewawancara bisa menarik satu kesimpulan tentang diri seseorang dan mengambil keputusan untuk menerima atau menolak. Terlalu banyak kelebihan-kelebihan seseorang terlewatkan di hadapan pewawancara dan sebuah kesalahan sepele bisa menjadi penentu nasib orang tersebut.

1 komentar, saya tunggu komentar dari pembaca:

Anonim mengatakan...

benar juga ya

 

blogger templates | Make Money Online