03 Maret 2008

Sebenarnya kita sudah sering menyaksikan di stasiun tv swasta tentang perceraian selebriti. Pembaca tolong jangan beranjak dulu karena mungkin anda sudah muak dengan hal-hal seperti ini. Justru mungkin karena kita memiliki sikap yang sama penulis bermaksud berbagi dengan pembaca sekalian. Tadi pagi nih berita persetruan Dhani Ahmad dan Maya Estianty masih saja mewarnai infotaiment, dan mungkin di siang hari sampai sore masih akan ada lagi.
Ahmad Dhani yang sukses dalam industri musik Indonesia sama seperti istrinya juga sukses sedang berada di ujung tanduk perceraian.
Yang menarik adalah di saat kedua selebriti ini memiliki begitu banyak penggemar karena kehebatan di atas panggung pada saat yang sama juga terjebak dalam konflik rumah tangga. Penggemar yang ingin mencari tahu semua hal tentang suami istri ini pun tidak akan melewatkan berita konflik rumah tangga mereka. Memuat berita tentang selebriti yang sedang ngetop pasti akan laku di pasaran dan tidak peduli berita itu baik atau buruk. Mendidik atau merusak. Yang pasti pemilik program acara tv tersebut akan menuai keuntungan dari iklan yang masuk.
Jadi jangan heran kalau hampir setiap hari kita disuguhi sajian yang sama karena walaupun ada pihak yang sebenarnya bosan dengannya namun mungkin lebih banyak masyarakat yang suka bahkan hanyut dalam berita seperti itu.
Berita persetruan Dhani dan Maya sudah sangat lama, dan masyarakat selalu menunggu-nunggu hasilnya. Cerai atau tidak ! Sebenarnya itu kan intinya. Kalau cerai ya buruk dan kalau berbaikan kembali ya happy ending. Kalau misalnya happy ending yang mungkin gak terlalu buruk bagi masyarakat yang sudah mengikuti jalan cerita ini dari awal. Masyarakat bisa belajar tentang berumah tangga. Bagaimana sebuah keluarga selamat dari dari jurang perceraian.
Namun jika akhirnya cerai juga gimana? Ya mungkin masyarakat juga akan belajar mengenai kedua karakter seleb tersebut mengapa harus bercerai. Kedua kondisi itu baik bagi masyarakat sebagai alat untuk belajar mempertahankan sebuah rumah tangga.
Namun apakah hal ini yang merupakan dasar dari sebuah infotaiment. Penulis sendiri kurang tahu. Dan yang kita tahu bersama adalah sebuah infotaiment sudah mendapat keuntungan jika bisa menarik banyak penonton. Urusan kelanjutan faedah dari tayangan mereka sendiri kita tidak tahu. Bagi penulis sendiri tayangan tersebut membuat masyarakat larut dalam sebuah long story yang tidak tahu kapan berakhirnya. Dan mirip sekali dengan sebuah sinetron yang kebanyakan long story.
Coba kita perhatian sebuah sinetron. Cerita yang seharusnya sudah harus selesai diundur-undur terus agar bisa menguasai ruang waktu masyarakat. Dan masyarakat juga akan terjebak di dalamnya. Bayangkan saja berapa waktu yang dihabiskan oleh seseorang yang mengikuti jalan cerita sinetron tersebut. Dan yang lebih parah lagi adalah jika seseorang menyaksikan sebuah sinetron maka waktu dan tenaganya akan habis untuk sinetron itu. Pemirsa tersebut akan sulit untuk melakukan kegiatan lain. Berbeda misalnya kita mendengarkan radio sambil bekerja. Pekerjaan selesai, kita juga tidak ketinggalan berita atau informasi bermutu dari sebuah stasiun radio.
Tetapi memang begitulah masyarakat kebanyakan. Produser sangat mengetahui hal tersebut bahwa mayoritas masyarakat kita suka larut dalam cerita yang mudah dan enak dicerna. Dan tidak akan melewatkan cerita lanjutannya. Apalagi jika setiap akhir salah satu episodenya sangat mengundang rasa penasaran. Jangan di setiap akhir episode, rasa penasaran juga kadang dihadirkan sebelum masuk ke iklan supaya penonton jangan beranjak dari sana. Sementara itu mungkin ada program acara di stasiun tv lain yang sebenarnya sangat berbobot tetapi terpaksa dilewatkan begitu saja. Karena memang sebuah program yang bersifat edukatif kesulitan dalam menarik penonton.
Karena memang telah terbukti bahwa masyarakat mayoritas sangat mencintai sinetron maka sepertinya infotaiment pun mulai disajikan menyerupai sinetron. Sangat menyedihkan karena infotaiment itu real, namun telah menjadi tontonan asyik masyarakat. Kasihan pemainnya !

0 komentar, saya tunggu komentar dari pembaca:

 

blogger templates | Make Money Online