05 Mei 2008

Saya tersentak kaget ketika terdengar bunyi praaaaaaak di ruang kerja saya diikuti dengan gelap yang menyelimuti seluruh ruangan.
"Ya, mati lampu", teriak salah seorang staff saya.
"Saklarnya turun pak, di ruang sebelah nyala kok", lanjut seorang staff lain yang kebetulan ada keperluan ke ruangan saya.
"Mati lagi, mati lagi", demikian reaksi spontan dari mulut saya.
Memang sih saya pernah dengar sebelumnya dari tim lain kalau di ruangan itu aliran listrik sering bermasalah. Dan kini kena juga giliran saya. Jam menunjukkan hampir 24.00 saat kejadian tersebut. Hari itu saya sedang tugas malam. Seperti yang saya pernah cerita sebelumnya kalau saya bekerja di bagian Cash Processing Center atau disingkat CPC. (Klik "ATM" dan "Uang Palsu dari ATM")
Untung saja tinggal satu orang staff saya yang sedang melakukan proses perhitungan uang pada saat kejadian tersebut karena memang pada jam-jam segitu perut pada mulai menuntut untuk segera diisi. Jadi sementara sebagian besar tim saya sedang lahap menyantap makan tengah malam saya malah bergulat dengan kondisi mati lampu.
Bayangin aja ! salah seorang staff operator saya tidak bisa disorot oleh kamera sebagaimana standar operasi prosedure di perusahaan bahwa setiap proses perhitungan uang harus melalui proses recording pada saat perhitungan. Oh ya, staff yang melakukan proses perhitungan tersebut di perusahaan saya disebut "kasir". Saya juga bingung waktu pertama kali kerja karena bayangan saya tentang kasir adalah seperti yang bekerja di bank atau supermarket tempat melakukan pembayaran. Kalau di perusahaan tempat saya bekerja yang disebut kasir adalah yang berada duduk tetap pada sebuah meja proses dan melakaukan perhitungan uang dengan mesin hitung.
Setelah saya mencoba menyalakan kembali semua saklar di ruangan tersebut dan ternyata ada satu saklar yang tetap tidak bisa dinyalakan. Artinya ada satu line yang tidak akan bisa mendapatkan aliran listrik. Dan setelah saya cek lebih lanjut ternyata server sistem monitoring berada di jalur tersebut. Dengan begitu seluruh monitor dalam ruangan tersebut tidak bisa menyala karena monitor induk mati !
Habis deh kalau gitu, berarti seluruh ruangan yang mana bisa dipakai oleh delapan orang kasir tidak akan bisa berfungsi. Kelar jam berapa kalau gitu, bisa pulang siang dong. Saya mencoba mencari tahu divisi engineering untuk membantu saya tetapi ternyata menurut informasi dari posko bahwa tidak ada staff engineering yang bertugas malam. Berarti saya tidak bisa berharap kalau aliran listrik yang bermasalah bisa normal kembali malam itu. Saya harus menyelesaikan dulu yang paling mendesak dimana salah seorang kasir saya yang masih menunggu keputusan dari saya, langkah apa yang seharusnya diambil atas tugas yang sedang dikerjakannya.
"Gimana kerjaanmu, udah sampai di mana?", teriak saya pada kasir tersebut.
"Sebenarnya sih udah hitungan ketiga nih pak, tapi pada saat mau selesai perhitungan ketiga lampunya mati", jawabnya dengan nada pasrah. Setiap ada masalah selisih sesuai dengan prosedur maka harus dihitung tiga kali.
"Selisi berapa sih."
"Selisih lebih kok pak."
Syukur deh kalau gitu, untung selisih lebih, bukan selisih kurang. Kalau selisih kurang bisa panjang masalahnya. Saya segera perintahkan untuk melakukan packing terhadap uang tersebut dengan tetap disaksikan oleh saya. Saya juga sadar kalau prosedurenya tidak sempurna. Tetapi saya kan punya alasan jika suatu saat hal ini dipermasalahkan. Demikian saya menghibur diri sendiri. Yang penting adalah pekerjaan saya harus selesai sebelum jam 07.00 pagi agar customer tidak teriak.
Ok, masalah yang satu selesai. Tetapi bukankah masalah yang lain juga masih panjang. Saya sudah mulai merasa bahwa saya tidak akan mendapat waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekejaan ini.
"Jadi satu ruangan itu tidak bisa dipakai sama sekali?", tanya atasan saya setelah saya menceritakan masalah yang saya hadapi lewat ponsel. Kasihan juga pikir saya, pas lagi jam enak-enaknya tidur saya ganggu.
"Iya pak, padahal perkerjaan masih banyak banget", jawab saya dengan sedikit rasa lega kayak mendapat teman curhat.
"Begini, di ruangan depan kamu itu kan masih ada kamera yang masih berfungsi tetapi tidak ada meja, kamu tinggal ambil meja yang tidak terpakai ditaruh di situ. Lumayan kan kalau itu bisa berfungsi", jawab atasan saya. Ternyata atasan saya tidak sepanik saya dan tetap bisa berpikir dalam kondisi apapun. Dan ternyata idenya oke juga tuh menurut saya. Memang sih sejauh yang saya kenal atasan saya seorang pemberi solusi jitu dalam setiap persoalan yang sering kami hadapi.
"Bisa pak, nanti saya coba mudah-mudahan berhasil. Kalau begitu saya lanjut kerja dulu pak. maaf menganggu. Terima kasih." jawab saya sambil menutup telpon dan buru-buru melakukan apa yang diperintahkan oleh atasan saya. Apalagi saya yakin hal ini bisa menjadi solusi.
Saya keluar buru-buru makan dan ternyata di luar tim saya sudah pada tahu kalau ada satu ruangan yang mati lampu. Cepat nyebar juga beritanya, pikir saya.
"Pak, kita pulang aja, kan mati lampu, nanti tim pagi aja yang kerjain", canda seorang kasir saya yang di ruang istirahat.
"Enak aja, kamu yang harus pulang siang", jawab saya. Saya juga tahu kalau dia tidak serius dengan ucapannya. Mana berani dia pulang, pikir saya dalam hati.
"Trus gimana dong pak, mau proses di mana", lanjutnya enteng.
"Pokoknya beres. Kamu tinggal lanjut aja kerjanya. Kita harus kelar sebelum tujuh pagi atau kamu mau pulang siang ?. Meja sudah saya siapkan di ruang depan office. Di situ kan ada kamera. Pokonya kamu tinggal pindahkan mesin hitung ke situ aja", jawab saya.
Jam enam pagi saya mendapat telpon dari atasan saya.
"Gimana kerjaannya, masih banyak?", tanya dia
"Udah pak", jawab saya
" Jadi yang belum apanya lagi"
" Udah pak, udah kelar semua, ini tinggal beres-beres", jawab saya sok tenang padahal sebenarnya hati saya sedang berteriak "beres booooooooooossssssss!!!!".
"Oke, makasih ya, selamat pagi"
Sebuah perjuangan yang walaupun hanya semalam tetapi lumayan juga. Dan memang begitulah. Bekerja tidak hanya mencari uang, tetapi bekerja adalah belajar menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dan saya yakin pengalaman dalam pekerjaan akan sangat berguna juga dalam kehidupan kita yang lain.

 

blogger templates | Make Money Online